PEMERINTAH kerajaan Arab Saudi berencana membongkar makam Rasulullah Muhammad SAW, dan memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain. Lebih semiliar Muslim di seluruh dunia pasti marah. Berita tentang usulan untuk memindahkan makam nabi dari masjid Nabawi di Medinah menjadi trending di media sosial.
Proposal kontroversial ini tercantum dalam dokumen konsultasi yang dikeluarkan lembaga pendidikan terkemuka di Arab Saudi. Usulan itu beredar di kalangan pengawas Masjid Nabawi di Madinah, tempat makam Rasulullah.
Saat ini, jenazah Rasulullah ditempatkan di bawah green dome. Setiap tahun, terutama pada musim haji, jutaan orang mengunjungi makam Rasulullah karena dianggap sebagai situs kedua paling suci.
Dalam proposal setebal 61 halaman tertulis penghapusan sisa jenazah Rasulullah yang tersimpan dekat pemakaman Al Baqi. Di tempat itu, Rasulullah dimakamkam dengan batu nisan tak bernama.
Tidak ada penjelasan apakah pembongkaran telah diputuskan, dan pemerintah Saudi akan menjalankan rencana itu. Di masa lalu, pemerintah Arab Saudi pernah berkeras mengubah perlakuan terhadap tempat-tempat suci.
Peringatkan
Irfan al-Alawai, direktur Islamic Heritage Research Foundation, memperingatkan pembongkaran makam Rasulullah dipastikan memicu kerusuhan. Bahkan, menurutnya kepada surat kabar Inggris The Independent, bukan tidak mungkin memicu konflik sektarian.
“Orang-orang ingin mengunjungi ruang tempat keluarga Rasulullah pernah tinggal,” ujar Al-Alawi. “Kini ruang itu akan dihancurkan karena pemerintah Saudi menganggap semua itu sirik dan praktek penyembahan berhala.”
Menurut Al-Alawi, satu-satunya cara menghentikan jutaan orang mengunjungi makam itu adalah dengan membongkar dan memindahkan sisa jenazahnya ke pemakaman lain.
Selama berabad-abad, jutaan Muslim yang menunaikan ibadah haji tidak hanya mengunjungi Ka'bah tapi juga Masjid Nabawi dan berziarah ke makam Rasulullah. Ritual terakhir ini tidak akan ada lagi jika pemerintah Saudi menjalankan niatnya; membongkar makam Rasulullah.
Rencana pemindahan makam itu dilaporkan The Independent yang berjudul “Saudi menghadapi risiko perpecahan baru dengan usulan memindahkan makam Nabi Muhammad”. Koran itu mengutip usulan dalam dokumen oleh seorang akademisi yang beredar di antara para pengawas Masjid Nabawi.
Namun rencana itu diangkat akademisi lain yang mengkritik dirusaknya tempat-tempat suci dan artefak di Mekkah.
Dokumen setebal 61 halaman itu, menurut Independent, juga berisi usulan agar kerangka jenazah nabi dipindahkan ke pemakaman al-Baqi yang terletak tak jauh dari Nabawi.
Namun sejauh ini tidak ada indikasi apakah akan ada keputusan apapun terkait usul itu. (ic/bcu-bh/analisadaily.com)